Mendaur Ulang Sampah Pemilu 2019

Pemilu pada 17 April 2019 sudah lewat tapi bukan semakin reda tetapi polemik drama malah menjadi-jadi.

Menurut hasil quick count yang paling unggul adalah kubu 01 dengan presentase kira-kira 55% 45%. Tapi yang aneh adalah kubu 02 mengklaim kemenangan bahkan sampai deklarasi sampai 3 kali (sepanjang tulisan ini di publish)

02 tidak mau menerima hasil quick count oleh lembaga independent dengan alasan quick count adalah hasil dari sains yang bisa dimanipulasi dan mereka mempunyai hasil perolehan suara sendiri yang mengklain kemenangan 62 persen.

Bahkan mereka menggunakan hadis menyamakan sains dengan ilmu sihir di jaman nabi.

Hasil dari KPU tidak dipercayai karena ada unsur curang. Intinya mereka mengklaim penerintah berlaku curang di pemilu untuk memenangkan pertahana.

Semua cara rasional ditolak dan tetap menggunakan cara hitung hasil pemilu kelompok mereka yang tidak mau/ belum siap disebarkan ke pers.

Tokoh besar dari mereka pun bersuara permusuhan, mencela, mengejek, dan cenderung melecehkan presiden yang juga capres pemenang pemilu berdasarkan quick count. Membawa nama Tuhan dan mengajak masa untuk membenci.

Tuhan sudah menjadi alat untuk membenci suatu golongan tanpa dasar nalar yang daoat diterima. Hanya kebencian yang menyeret semua ke permusuhan walaupun masih sebatas medsos.

Semakin hari berita semaki penuh drama, bikin muak, tidak mendidik hanya membuat emosi.

Dan mulai hari ini saya memutuskan untuk tidak mengikuti perkembangan pemilu terlalu detail. Mencoba fokus ke pengembangan diri. Mulai membuat portofolio dan produk apapun.

Semoga Indonesia bersatu dan maju

Leave a comment